Kamis, 02 Juni 2011

BEM Surabaya TuntunPendidikan Murah


Gagal mendobrak masuk pintu gerbang Grahadi Surabaya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Surabaya, Jumat (02/05) dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei, dengan aksi turun kejalan, akhirnya melanjutkan aksinya menuju gedung DPRD Surabaya.

Menjelang berakhirnya aksi yang dilakukan ratusan mahasiswa dari sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Surabaya, mahasiswa melakukan upaya untuk mendobrak pintu gerbang sisi timur Grahadi Surabaya. Mereka berusaha masuk dan mendorong pintu pagar yang sudah dijaga ketat puluhan Satpol PP.

"Kami ingin masuk dan melihat betapa nikmatnya fasilitas yang ada didalam sana. Kalau tidak kenapa kami dilarang masuk. Mereka yang punya kepentingan dengan rakyat mestinya juga harus bisa merasakan kekurangan yang dialami rakyat. Kami ingin masuk kedalam sana. Ayo kawan-kawan, jangan ragu, kita dobrak pintu rumah rakyat ini. Ayo maju!!! Dorong!!!" teriak Heru Abdullah koordinator aksi.

Mahasiswa yang sudah mendekati pintu pagar dan mencoba beberapa kali mendorong pagar kokoh terbuat dari besi itu, akhirnya harus puas mencoba kembali. Sedikitpun pagar terbuat dari besi dengan tinggi sekitar 3 meter itu seakan tak bergerak didorong kekuatan mahasiswa yang Jumat (02/05) berdemo.

Beberapa anggota Satpol PP yang berjaga dibalik pagar dan mencoba menahan dorongan mahasiswa kearah pintu pagar sisi timur Grahadi terpaksa harus ekstra bertahan. Sementara puluhan Polisi dari Unit Tangkal yang menyandang senjata, hanya melihat dan memantau aksi dorong pagar yangdilakukan mahasiswa.

Tak kurang 4 kali aksi dorong pintu pagar sisi timur Grahadi antara mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Surabaya dengan anggota Satpol PP berlangsung. Setelah puas mencoba mendorong pintu pagar tersebut meski tanpa hasil, akhirnya puluhan mahasiswa dengan berbagai warna almamternya itupun meninggalkan pintu sisi timur Grahadi Surabaya.

Massa aksi Aliansi BEM Surabaya, kemudian bergerak kembali. Kali ini mereka berencana menemui anggota dewan dan menyampaikan pernyataan sikap. Ketika memasuki halaman gedung DPRD Surabaya, Polisi sudah berjaga dibalik pintu kaca. Polisi melarang seluruh massa aksi untuk masuk kedalam gedung dewan.

"Sebaiknya beberapa perwakilan saja yang masuk. Jangan semuanya masuk. Karena jumlah mahasiswanya cukup banyak," ujar seorang anggota Polisi sembari menawarkan pada koordinator aksi agar memilih beberapa perwakilan untuk menemui anggota dewan. namun oleh Korlap aksi Heru Abdullah dari BEM Ubhara, Tawaran Polisi itu ditolak, "Kami semua ini tamu yang harus ditemui oleh tuan rumah" ujarnya dengan nada tinggi. sehingga RUSLI YUSUF anggota Komisi B DPRD Surabaya, terpaksa keluar untuk menemui massa aksi di Depan kantor DPRD surabaya.

Mahasiswa ingin menyampaikan pernyataan sikapnya terkait pendidikan di negeri ini bertepatan dengan Hardiknas 2 Mei 2008. "Baiklah, aspirasi itu memang sudah jadi bagian dari agenda kawan-kawan didewan. Kami tak henti-hentinya melakukan perjuangan serta pembahasan soal pendidikan," tukas RUSLI YUSUF. Korlap aksi Heru Abdullah sempat berteriak memaksa anggota DPRD Kota surabaya tersebut untuk turun aksi besama-sama mahasiswa, namun RUSLI YUSUF menolak ajakan tersebut. Dan usai menyampaikan aspirasinya, Aliansi BEM Surabaya pun membubarkan diri.


detiktv - Demo Tolak Kapitalis Pendidikan Sempat Memanas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar